Perang Ekonomi China dan Amerika Serikat di Balik Krisis Timur Tengah

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa mengalami kekalahan telak dalam neraca perdagangan mereka dengan China. Belum lagi perdagangan ke negara-negara lain yang mulai diambil alih oleh China. Krisis ekonomi di Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu adalah salah satu indikator melemahnya penguasaan ekonomi AS terhadap perdagangan dunia. Senjata rahasia ekonomi AS yaitu permainan kurs mata uang yang biasanya manjur terhadap negara-negara kecil nampaknya tidak mempan bagi China yang mematok nilai mata uang tetap. China berani mematok nilai mata uangnya karena mempunyai cadangan devisa yang sangat besar. Namun dari kekuatan ekonomi China yang sangat besar dari industrialisasi besar-besaran ini terdapat satu kelemahan besar yaitu ketergantungan China kepada sumber energi minyak. Bicara soal sumber energi satu ini tentunya hanya satu kawasan yang mempunyai nilai penting yaitu Timur Tengah.
Maka tak heran untuk menggoyang China dengan perdagangannya Amerika Serikat dan sekutunya terus menggarap kawasan Timur Tengah dengan harapan penguasaan industri minyak oleh perusahaan-perusahaan AS dan melonjaknya harga minyak dapat merontokan industri dan perekonomian China. Itulah sebabnya China selalu berseberangan pendapat dengan Amerika Serikat apabila menyangkut Timur Tengah.
Hampir semua pakar ekonomi memang telah meramalkan bahwa akhir abad 21 adalah turunnya hegemoni AS dalam perdagangan dunia. Dalam jangka panjang turunnya penguasaan perdagangan dunia akan mengakibatkan melemahnya politik dan militer AS. Tentunya kita tidak pernah lupa sejarah mengenai penguasaan dunia Romawi, Mongolia, Spanyol, Inggris, Jerman dan terakhir AS. Siapa selanjutnya ? kita tunggu saja......

Video Gallery