Dua Malam di Perbatasan Papua New Guinea

Setelah seminggu menginap di Abepura aku melanjutkan perjalananku menuju Danau Sentani, entah berapa lama waktu yang kuhabiskan dalam perjalanan, mungkin karena ini adalah perjalanan 12 tahun silam aku sudah lupa. Indah dan takjub, hanya dua kata itu yang dapat menggambarkan bagaimana keadaan danau sentani. Belum pernah kujumpai danau seperti ini. Danau yang luas dengan puluhan bukit yang mengitarinya. Dari jalan yang memang berada di atas danau sentani tampak pemandangan yang lengkap tanpa cacat. Kubayangkan seandainya danau ini ada di pulau Jawa pastilah di sekeliling danau telah terkotori dengan villa-villa mewah milik pengusaha dan pejabat.



Tujuan selanjutnya adalah Arso, daerah yang dekat dengan perbatasan Indonesia - Papua New Guinea. Agak lain suasana perjalanan kali ini. Rasanya seperti di film-film action Amerika Latin. Setiap beberapa kilometer kendaraan harus berhenti di pos Militer. Semua penumpang harus keluar dari kendaraan dan menunjukkan KTP. Kendaraan diperiksa. Entah berapa kali kami harus keluar masuk kendaraan untuk diperiksa. Maklum saat itu sedang gencar-gencarnya perlawanan dari gerakan separatis OPM (Organisasi Papua Merdeka) dan daerah perbatasan adalah daerah yang paling rawan. Tiba di Arso kudengar berita yang tidak kalah membuat bulu kuduk merinding, dua warga baru saja tewas di tembak OPM. Puih sepertinya tidak lama aku akan tinggal di sini. Cukup 2 hari saja.


Bersama teman2 dan warga di Arso (1998)

Video Gallery