Benarkah Hantu Itu Ada ?

Foto rekayasa komputer

“AKHIR-AKHIR INI DI TELEVISI DIHEBOHKAN DENGAN PEMBERITAAN TERSEBARNYA VIDEO TUYUL DAN POCONG MELALUI HP HAL INI MENUNJUKAN BAHWA MASYARAKAT INDONESIA PADA UMUMNYA MASIH BERPENDIDIKAN RENDAH DAN GAPTEK”.

Pada umumnya video dan foto mengenai mahluk gaib yang beredar di HP yang tersebar di masyarakat masih dapat dikatagorikan rekayasa komputer tingkat rendah, banyak sekali kelemahan-kelemahannya di antaranya tehnik pencahayaan, warna juga aspek logik yang kurang baik, misalnya saat merekam ketika menangkap bayangan gaib HP tidak goyang sama sekali, hal ini sangat tidak masuk akal dilihat dari segi psikologis apabila seseorang melihat sesuatu yang menakutkan tentunya akan terkejut dan HP akan goyah atau bahkan orang akan lari terbirit-birit sehingga gambar tidak sempurna. Apalagi apabila kita lihat dari segi teknis sangat banyak kekurangannya, kebanyakan video dan foto yang beredar merupakan file yang sudah dimodifikasi atau bukan file aslinya. Apabila kita bandingkan dengan tehnik tinggi seperti spesial efek yang dipakai pada pembuatan-pembuatan film horor tentunya video atau foto yang beredar tersebut tidak ada apa-apanya dari segi kualitas.

SETAN ITU ADA DAN KITA YAKINI, TAPI HANTU ADALAH IMAJINASI KITA SENDIRI ATAS SUGESTI SETAN.

Lantas di mana setan berada ?

Jawabannya adalah di hati kita setiap saat…

Kalau ada orang mengaku melihat hantu di balik pohon besar lantas bagaimana penjelasannya ?

Jawabannya bisa jadi benar dia merasa melihat karena setan yang ada di hati orang tersebut membantu seseorang mensugesti dirinya sendiri sehingga dedaunan yang melambaipun terlihat sepeti hantu, seperti halnya seorang penghipnotis menghipnotis seseorang untuk melihat apapun sesuai sugesti yang ditanamkan dalam hal ini setan sangat jauh tertanam dan diyakini oleh seseorang. Orang lain yang dengan tingkat iman berbeda bisa jadi tidak melihat hantu tersebut karena dia sama sekali tidak tersugesti dengan siapapun. Kemungkinan kedua adalah orang yang mengaku melihat hantu tersebut mempunyai kecenderungan untuk mengalami tekanan jiwa (gila) lebih besar dibandingkan orang lain, sudah banyak peneliti yang mendalami hal ini dan salah satu ciri seseorang mengalami depresi yang dapat meningkat ke tingkat yang lebih jauh yaitu gila adalah seberapa seringnya ia merasa melihat hantu. Salah satu pertanyaan saat anda di tes kesehatan jiwa adalah seberapa sering anda melihat hantu….

Benarkah kepercayaan hantu selalu berada di pohon besar ?

Jawabannya adalah ……bayangkan apabila hantu memang suka tinggal di pohon besar tentunya hantu akan bertransmigrasi ke Kalimantan dan Papua yang banyak sekali terdapat pohon besar yang berusia ratusan bahkan ribuan tahun..hahaha…yang jelas apabila kita mempercayai hantu sering tinggal di pohon besar sehingga kita mengkeramatkan pohon itu dan kemudian memberikan sesaji di sekitar pohon itu maka yang paling senang adalah setan yang ada di hati kita karena telah memusrikan kita dengan mempersembahkan(menyembah) sesuatu kepada selain Allah…..itulah satu-satunya misi setan di dunia ini.

Bagaimana apabila pak Ustadz, Pak Kyai, Tokoh Agama sendiri yang bicara mereka melihat bahkan mengaku dapat menangkap mahluk halus ?

Jawabannya adalah di Al Quran dinyatakan bahwa mereka (mahluk halus) dapat melihat kita sedangkan kita (manusia) tidak dapat melihat mereka. Tidak percaya ? silahkan tanya kepada beliau-beliau atau silahkan lihat sendiri..!

Akhir-akhir ini sering di internet beredar gambar atau video mengenai penampakan hantu, benarkah itu penampakan ?

Jawaban : Jawabannya ada dua, yang pertama bisa jadi itu adalah cacat gambar yang diakibatkan masuknya cahaya yang tidak sempurna pada kamera, yang kedua dan yang banyak terjadi adalah rekayasa gambar, seperti kita ketahui bahwa kemajuan dalam bidang tehnik rekayasa gambar akhir-akhir ini sangat menakjubkan, jangankan gambar hantu gambaran bencana alam yang sangat dahsyatpun bisa dibuat seperti film-film hollywood atau juga film-film horor yang sekarang banyak beredar, bayangkan apabila trik itu dibuat oleh orang amatiran dan disebarkan hanya sekedar just for fun…bagi masyarakat yang kritis tentunya tidak akan mudah percaya namun bagi masyarakat yang tidak kritis terlebih sebagian masyarakat yang apatis mistis tentunya akan heboh dan ini sangat terasa di Indonesia.

SEJAK KAPAN MANUSIA MEMPERCAYAI HANTU ?

Dracula si bangsawan Vampire penghisap darah dari Rumania, Warewolf si manusia serigala dari Denmark, hantu mummi dari Mesir, Leak di negara-negara Asia Tenggara, hantu pocong di Indonesia hingga tuyul si pencuri di Indonesia selama ribuan tahun sangat dipercaya oleh sebagian besar masyarakat di masing-masing daerah di mana hantu-hantu itu dipercayai.

Tidak pernah ada orang tahu sejak kapan munculnya keyakinan akan hantu di daerahnya masing-masing. Hantu dipercaya ada sejak manusia mengenal ketakutan-ketakutan akan sesuatu yang tidak ada di depan mata. Perasaan takut ini sudah ada sejak awal manusia itu ada. Perasaan takut ini sesuai dengan lingkungan alam sekitar yang sangat mempengaruhi manusia dan diwariskan turun temurun secara lisan tidak terbantahkan.

Beberapa fenomena alam biasa selama ribuan tahun sedikit demi sedikit dapat dipecahkan oleh manusia, namun dalam perjalanan waktu yang sangat panjang itu muncul penyimpangan-penyimpangan yang di akibatkan sifat manusia yang ingin tahu dan harus mempunyai jawabannya. Sifat ingin tahu sangat baik bagi perkembangan kebudayaan manusia. Hampir semua pengetahuan penting dimulai dari sifat ingin tahu manusia mengenai fenomena alam tetapi sifat ingin mengetahui jawaban secara cepat membuat manusia menyimpulkan sesuatu yang salah. Kita tentu tahu bahwa selama ribuan tahun masyarakat di seluruh dunia mempercayai bahwa matahari mengitari bumi, karena itu yang dilihat oleh manusia secara kasat mata. Namun keyakinan ini kemudian berubah setelah Copernicus menyampaikan teorinya. Hal ini memberi suatu pelajaran berharga bahwa sesuatu yang kasat mata belum tentu terjadi seperti kelihataannya.

Kenyataan bahwa bumi bulat baru diyakini beberapa abad terakhir, sebelumnya manusia meyakini bahwa bumi adalah rata seperti meja seperti penampakannya. Logika primitif memang dapat dimaklumi sebagai pemikiran sederhana bahwa bumi itu berbentuk datar seperti meja dan berakhir di ujung lautan. Ini dapat dijelaskan bagaimana mereka bertanya mengapa hujan dari langit tidak habis-habisnya dan mengapa pula bumi ini diguyur hujan terus menerus namun tidak penuh dan tenggelam. Dengan melihat kenyataan bahwa hujan turun kemudian air mengalir ke sungai dan kemudian menuju lautan tetapi laut tidak pernah penuh maka manusia primitif berfikir bahwa di ujung lautan pastilah ada jurang laut tempat mengalirnya iar laut tersebut sekaligus tempat di mana para pelaut jatuh dan itu merupakan jawaban mengepa beberapa pelaut tdak pernah kembali.

Mengapa Hantu Berbeda-beda Wujudnya ?

Ribuan jenis wujud hantu dipercayai oleh milyaran penduduk dunia saat ini, setiap daerah, negara, dan kawasan mempunyai bentuk atau wujud yang diyakini oleh para penduduk di tempat itu sebagai sesuatu yang sangat menakutkan. Lantas mengapa bentuk atau wujud mereka berbeda padahal kepercayaan akan hantu ini diyakini oleh mahluk yang sama yaitu manusia dan tinggal di planet yang sama pula yaitu planet bumi. Hal apakah yang membedakan manusia. Warna kulit ? kondisi alam ? atau letak geografis ?

Apakah penduduk berkulit putih mempunyai kepercayaan hantu sendiri ? Bagaimana dengan penduduk berkulit hitam ? Bagaimana pula penduduk berkulit kuning ? jawabannya adalah ya ! ada perbedaan kepercayaan mengenai hantu pada ras-ras manusia. Kemudian apakah orang yang tinggal di Eropa, Asia, Afrika, Amerika dan Australia berbeda kepercayaan tentang hantu ? jawabannya adalah ya !. Pertanyaan kedua inilah yang dirasa sangat berhubungan dengan perbedaan wujud hantu-hantu yang dipercaya oleh sebagian manusia di seluruh kawasan planet bumi ini.

Bangsawan vampire penghisap darah tentunya dipercaya oleh masyarakat yang telah mengenal strata sosial tinggi yang di antaranya terdapat kedudukan sosial bangsawan dengan kekayaannya, puri atau castil yang besar dan terkadang menakutkan. Kepercayaan Vampire penghisap darah akan sulit untuk dipercaya atau diyakini oleh masyarakat yang masih lebih sederhana atau pada masyarakat-masyarakat primitif yang tentunya lebih mengenal hantu-hantu yang lebih sederhana pula.

Dracula si Bangsawan Penghisap Darah akan sulit dipercayai atau diyakini oleh penduduk yang mempunyai kepercayaan religi yang berbeda. Dracula pada kepercayaan masyarakat Eropa dan masyarakat Kristiani dapat dibunuh dengan menancapkan salib atau pasak kayu di dadanya, tentunya hal ini akan sulit diyakini oleh masyarakat yang beragama Islam atau masyarakat yang beragama Hindu.

Puri dan Kastil yang besar dan menjulang tinggi turut membuat andil akan terciptanya kepercayaan akan adanya hantu vampire penghisap darah yang sewaktu-waktu diyakini dapat berubah menjadi seekor kelelawar karena kelelawar banyak terdapat di atap puri-puri atau kastil-kastil walaupun bukan hanya kelelawar yang menghuni atap puri atau kastil, masih ada hewan lain yaitu burung gereja tetapi apakah burung gereja cukup menakutkan bagi manusia dibandingkan dengan kelelawar yang keluar di malam hari dan bunyi kepakan sayapnya yang membuat merinding.

Hantu Pocong akan diyakini oleh masyarakat di wilayah yang berpenduduk muslim karena mempocong mayat hanya di kenal di negara-negara perpenduduk muslim.Walaupun tidak semua negara berpenduduk muslim mengenal hantu pocong. Hantu pocong sangat populer di Indonesia karena Indonesia berpenduduk mayoritas Muslim, walaupan tidak semua muslim Indonesia mempercayai adanya hantu ini tapi dapat dikatakan hantu jenis inilah yang paling banyak terbersit pada setiap pikiran orang Indonesia yang penakut saat melewati tempat sepi atau pekuburan.

Manusia serigala dari Denmark sangat ditakuti sebagian masyarakat Denmark di masa yang lalu karena di malam hari akan sering terdengar lolongan serigala dari hutan-hutan yang ada di sekitar pemukiman penduduk. Saat itu serigala memang mahluk yang paling menakutkan dan mengerikan bagi mereka. Mengapa tidak ada hantu beruang padahal beruang tidak kalah buasnya di banding serigala tetapi tidak sampai membuat masyarakat Denmark berkeyakinan adanya hantu beruang. Lolongan serigala yang menakutkan di malam harilah yang merupakan alasan kuat mengapa serigala lebih memberi kesan mistis dan menimbulkan kepercayaan adanya manusia serigala.

Penguasa Laut Selatan atau yang lebih dikenal dengan nama Nyi Roro Kidul konon adalah seorang putri yang menjelma menjadi seorang ratu dengan kekuasaan ghaib yang menguasai seluruh wilayah laut selatan pulau jawa. Mitos penguasa laut selatan ini hingga kini masih banyak diyakini oleh masyarakat pesisir bahkan masyarakat pedalaman yang notabene kehidupan sehari-harinya tidak pernah berhubungan dengan laut. Upacara-upacara adat atau ritual-ritual tertentu sering dilakukan dengan melarung sesaji makanan bahkan persembahan kepala kerbau ke laut selatan.

Pesisir selatan pulau jawa selama ini memang dikenal banyak sekali pantangan atau larangan yang sangat dipegang teguh oleh masyarakat setempat, sebagai contoh adalah larangan memakai baju berwarna hijau saat berada di sekitar pantai.

Dilihat dari letak geografis pesisir selatan pulau jawa memang terletak berhadapan dengan samudera Hindia yang tentunya mempunyai karakteristik yang sangat berlainan dengan daerah-daerah lain yang tidak berhadapan langsung dengan samudera. Pantai utara jawa tentunya akan mempunyai ombak yang lebih kecil dibandingkan pantai selatan pulau jawa yang berhadapan langsung dengan samudera. Seperti daerah-daerah lainnya di seluruh dunia yang menghadap langsung ke samudera maka pesisir selatan pulau jawa mempunyai daerah pantai yang berombak besar dengan ciri pada daerah tertentu yang landai akan dipenuhi pasir putih yang indah karena terbawa oleh gelombang air laut yang jauh memasuki pesisir. Itulah sebabnya daerah-daerah wisata pantai yang indah dengan pasir pantai yang luas kebanyakan terletak di pesisir selatan untuk pulau Jawa dan Bali seperti pantai Carita, Pangandaran, Parangtritis, Baron dan Kuta. Pantai dengan ombak besar ini juga sangat diminati oleh para peselancar dari dalam dan luar negeri.

Namun bagi sebagian masyarakat pesisir selatan pulau Jawa ombak besar dianggap sebagai bentuk kekuasaan ghaib Nyi Roro Kidul sebagai penguasai laut selatan. Tidak jarang berbagai musibah baik yang dialami para nelayan maupun para wisatawan selalu dihubungkan dengan keberadaan Nyi Roro Kidul. Walaupun berbagai musibah tersebut adalah sebuah resiko geografis pesisir selatan yang menghadap samudera Hindia. Dilarangnya orang memakai baju hijau oleh sebagian masyarakat juga sebenarnya adalah logika wajar yang masih dapat dimengerti karena apabila ada sekelompok orang mengalami musibah di laut tentunya yang berbaju hijau akan lebih suli ditolong karena serupa dengan air laut yang biru kehijauan berbeda dengan yang mengenakan baju warna warni tentunyaakan lebih mudah ditolong. Alasan logis seperti inilah yang terlupakan bagi sebagian masyarakat pesisir selatan yang hanya mempercayai beberapa larangan tanpa berani untuk menolaknya karena bagi masyarakat tradisional umumnya tidak berani merubah tradisi, kepercayaan yang sudah berakar turun temurun. Pamali !

Jadi jelas sudah faktor geografis mendasari timbulnya keyakinan adanya kekuatan ghaib ratu pantai selatan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Nyi Roro Kidul dan mengapa di pantai utara tidak dikenal Nyi Roro Kulon, Nyi Roro Kaler atau Nyi Roro Wetan.

Australia adalah negara tetangga yang berbatasan laut langsung dengan wilayah Indonesia khususnya daerah bagian selatan Indonesia. Laut Indonesia bagian selatan yang berhubungan langsung dengan Samudera Hindia adalah wilayah yang membatasi antara wilayah Indonesia dengan wilayah Australia. Daerah ini oleh masyarakat Jawa dikenal sebagai Laut Selatan yang dipercaya angker oleh sebagian masyarakat Pulau Jawa. Hal yang sama sekali tidak pernah dirasakan oleh penduduk Australia bagian utara. Tidak pernah ada laporan mengenai nelayan Australia yang melihat atau merasakan fenomena adanya keberadaan Nyi Roro Kidul si Penguasa Laut Selatan. Sebagai nelayan di negara yang lebih maju secara teknologi nelayan-nelayan Australia lebih mengandalkan kemajuan teknologinya dalam mengatasi keganasan Samudera Hindia. Tidak pernah ada upacara ritual Larung Kepala Kerbau di Australia namun data menunjukkan tingkat kecelakaan laut jauh lebih kecil dari pada yang terjadi pada nelayan Indonesia. Menjadi sebuah pertanyaan besar menyangkut hal ini apakah Nyi Roro Kidul yang konon sangat sakti hanya tidak dapat “berkuasa” terhadap orang Australia atau memang Nyi Roro Kidul itu tidak ada dan hanya sebuah mitos belaka?

Sangat mudah menjawab pertanyaan ini.

Sebuah kenyataan yang harus dipahami bahwa tinggi rendahnya kecelakaan laut bukan berdasarkan seringnya kita memberi persembahan kepada sesuatu yang diyakini tetapi berdasarkan usaha bagaimana kita dapat memperkirakan, mengenal dan mengatasi masalah-masalah yang timbul di laut dan hal itu dapat kita usahakan dengan menguasai dan mengembangkan teknologi kelautan. Teknologi kelautan dapat kita capai dengan pendidikan yang baik. Tidak melalui sesuatu yang "mengatasnamakan" pelestarian kebudayaan tetapi justru mengakibatkan pelestarian kebodohan.

Tuyul, kata ini sangat lekat dengan telinga kita. Tuyul digambarkan sebagai mahluk kecil yang dapat kita perintah untuk mengambil harta kekayaan orang lain dengan imbalan pemberian air susu oleh istri sang pemelihara Tuyul. Keberadaan Tuyul ini sangat dipercaya oleh masyarakat pedesaan dan sebagian masyarakat marjinal perkotaan. Ada beberapa cerita cara bagaimana mendapatkan peliharaan Tuyul yang tentunya jauh dari akal sehat. Konon pemelihara Tuyul memiliki ciri-ciri khusus yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Namun hal ini sering menimbulkan berbagai fitnah terhadap orang-orang kaya baru terutama yang tinggal di pedesaan. Dengan dasar rasa iri yang berlebihan sering terjadi tuduhan-tuduhan terhadap orang lain yang terkadang menimbulkan bencana bagi si tertuduh hingga menyebabkan hilangnya nyawa si tertuduh akibat amuk massa.

Secara logika keilmuan keberadaan Tuyul sangatlah tidak masuk akal. Dalam cerita masyarakat sehari-hari selalu diceritakan adanya Tuyul yang membobol orang-orang kaya “tanggung” , tidak pernah sekalipun kita mendengar Tuyul membobol Milyader atau Konglomerat atau Institusi yang tentunya secara logika lebih banyak tersedia uang di sana. Tidak pernah terpikirkan oleh masyarakat mengapa hal ini terjadi. Penjelasan logis terhadap hal ini adalah karena keberadaan cerita Tuyul hanya terdapat di pedesaan dan pinggiran kota. Akan hancur tentunya keuangan perusahaan-perudahaan, Bank- Bank kecil maupun besar, kantor-kantor swasta maupun negeri apabila keberadaan Tuyul ini memang ada karena cerita Tuyul ini hampir ada di setiap Rukun Tetangga di seluruh Indonesia dan dapat kita bayangkan berapa puluh ribu Tuyul yang ada di Indonesia karena negara kita mempunyai puluhan Propinsi, ratusan Kabupaten/Kota, ribuah Kelurahan/Desa dan puluhan ribu Rukun Tetangga. Perlu diingat bahwa keberadaan ceruta Tuyul ini hanya ada di Indonesia atau menurut anak remaja sekarang diistilahkan “Indonesia Banget”.

Fenomena lain yang mirip dengan cerita keberadan Tuyul adalah banyaknya orang percaya dan kemudian tertipu dengan para dukun pengganda uang. Apabila dihubungkan dengan Teori ekonomi maka jikalau benar para pengganda uang secara ghaib ini ada maka akan hancurlah perekonomian negara karena akan terjadi inflasi yang tidak dapat dikontrol oleh pemerintah. Nilai mata uang akan terus menurun secara cepat sementara harga barang akan melonjak karena uang beredar lebih banyak daripada tersedianya barang. Boleh dibuktikan bahwa para korban penggandaan uang dan para dukun pengganda uang ini dipastikan tidak mengerti akan istilah “inflasi”. Sekali lagi kebodohanlah biang keladinya.

Sebelum agama Islam masuk ke Indonesia, telah ada agama Hindu yang telah mewarnai segala sisi kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Dalam kepercayaan agama Hindu dikenal istilah reinkarnasi dan karma. Reinkarnasi adalah kelahiran kembali ke dunia dalam wujud manusia lain pada masa yang akan datang. Masyarakat saat itu meyakini bahwa apa yang dilakukan manusia saat hidup pada masa sekarang akan berpengaruh terhadap kehidupan di masa mendatang. Seseorang yang melakukan kebaikan sepanjang hidupnya akan menikmati kehidupan yang lebih baik pada kehidupan selanjutnya. Aapabila kebaikan ini dilakukan terus menerus pada kehidupan selanjutnya maka ia akan samapai pada tahap moksa dan akan mencapai nirwana atau surga. Akan tetapi bagi manusia yang melakukan keburukan akan menjadi seseorang yang bernasib lebih buruk dari pada kehidupan di masa sekarang. Demikian seterusnya hingga apabila seseorang pada kehidupan selanjutnya tetap melakukan keburukan bahkan lebih buruk maka dipercaya ia dapat menjelma menjadi binatang pada kehidupan selanjutnya. Kepercayaan selama ribuan tahun ini telah mendarah daging bagi masyarakat Indonersia saat itu bahkan sisa-sisa keyakinan seperti ini masih kita dapati sisa-sisanya dalam bentuk kepercayaan akan adanya penjelmaan manusia dalam wujud binatang seperti babi, monyet dll.

Babi ngepet adalah salah satu sisa keyakinan yang masih ada hingga sekarang. Konon para penganut pesugihan babi ngepet dapat dengan mudah mencuri uang yang ada terdapat di rumah orang lain. Pesugihan jenis ini seperti halnya pemelihara tuyul harus dijalankan oleh suami istri. Pada pesugihan babi ngepet sang istri bertugas menyalakan lampu minyak yang dilambangkan sebagai nyawa si babi, apabila nyala api menyala tidak sebagaimana mestinya, sang istri haruslah sesegera mungkin memadamkan api karena hal itu adalah pertanda di mana keselematan si suami yang menjelma menjadi babi sedang dalam bahaya.

Tidak ada yang tahu pasti mengapa pesugihan dengan cara menjelma sebagai binatang selalu identik dengan pesugihan babi ngepet tidak dengan binatang lain. Dapat kita bayangkan apabila ada pesugihan ayam ngepet, cacing ngepet atau ikan cupang ngepet bahkan arwana ngepet. Kembali kepada pemikiran umum sebelumnya bahwa hal ini mungkin disebabkan karena babi adalah binatang yang sering “beroperasi” mencari makan malam atau babi dilambangkan sebagai binatang yang rakus. Walaupun terdapat binatang lain yang mencari makan di malam hari dan sama rakusnya dengan babi. Memang di manapun di dunia ini binatang yang keluar malam, buas dan terutama yang buruk rupa selalu diimajinasikan dengan sesuatu yang ghaib dan menakutkan. Walau itu adalah bentuk bayangan ketakutan manusia itu sendiri. Sungguh malang binatang-binatang ini.

MITOS DAN POLITIK

Sejak zaman kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu memerintah di berbagai daerah di Indonesia, mitos selalu lekat dengan kehidupan politik di lingkungan masyarakat dari level bawah sampai level atas yaitu para bangsawan dan raja. Sering kita dengan legenda-legenda terbentuknya suatu tempat atau bangunan acapkali dihubungkan dengan mitos. Dari cerita rakyat mengenai Gunung Tangkuban Parahu hingga cerita Bandung Bondowoso yang mengutuk Roro Jonggrang untuk menggenapi jumlah candi yang ke seribu di candi Prambanan masih sangat lekat di kalangan masyarakat terutama masyarakat tradisional dan uniknya cerita rakyat seperti masih banyak yang meyakini kebenarannya sebagai kejadian yang betul-betul terjadi walaupun ilmu pengetahuan modern secara jelas telah mengungkapkan bahwa Tangkuban Parahu terbentuk karena gejala vulkanis biasa atau candi Prambanan dibuat pada masa kerajaan Mataran Hindu bukan oleh Bandung Bondowoso dalam waktu semalam.

Dalam kancah politik Indonesia masa lampau hingga kini tidak lepas dari hal berbau mistis yang suka atau tidak memang sangat berpengaruh pada corak perpolitikan di Indonesia. Kita masih pada masa lampau raja-raja sering digambarkan dalam syair-syair sebagai manusia sakti yang luar biasa bahkan sering di gambarkan sebagai titisan dewa. Syait-syair ini biasanya dibuat oleh para sastrawan-sastrawan kerajaan yang secara tidak langsung membuat legitimasi raja di masyarakat sangat kuat. Saat raja beserta rombongannya melewati suatu daerah niscaya masyarakat selalu tunduk dan pada jarak dekat saat raja bertanya kepada mereka para penduduk tidak akan berani menatap mata sang raja.

Menatap mata secara langsung pada raja saja mereka tidak akan berani karena hal itu dipercaya sebagai hal yang tabu dan apabila dilanggar dapat menyebabkan bencana atau musibah bangi yang melanggarnya. Maka sangat jarang terjadi pemberontakan darri kalangan masyarakat biasa saat itu kalaupun terjadi pemberontakan pastilah dipimpin oleh seorang bangsawan yang biasanya masih ada hubungan darah dengan sang raja. Untuk masyarakat biasa apapun yang dilakukan raja adalah suatu harga mati, alih-alih memikirkan kudeta membayangkan saja mereka takut ditambah dengan cerita mengenai kesaktian sang raja yang biasanya digambarkan sangat luar biasa ditambah kemampuan mistik orang-orang disekitarnya.

Pernah kita dengar bagaimana raja-raja Mataram mempunyai banyak selir yang salah satunya disebutkan sebagai Ratu Pantai selatan atau yang dikenal sebagai Nyi Roro Kidul yang dapat kita perkirakan saat itu sangat dipercaya keberadaannya oleh masyarakat saat itu. Dapat kita bayangkan imajinasi masyarakat terhadap kemampuan rajanya yang dapat menundukkan Ratu Penguasa Laut Selatan dan bahkan menjadikkannya sebagai “selir mistis”. Uniknya kepercayaan masyarakat ini masih dipercaya saat Indonesia mengalami tahapan baru yaitu era kolonialisme oleh bangsa-bangsa Eropa. Ketidakberdayaan banyak raja-raja di Indonesia terhadap bangsa Eropa yang berjumlah sedikit tetapi lebih modern tidak dapat membuka mata masyarakat saat itu bahwa raja mereka hanyalah manusia biasa yang mendapatkan kekuasaan dari takdir Tuhan dilahirkan sebagai anak seorang raja sebelumnya.

Syair-syair maupun cerita-cerita yang dibuat oleh para penyair istana ini sengaja atau tidak sengaja ikut memberi andil dalam penguatan legitimasi raja di mata masyarakat. Pada masa kini seorang penguasa menggunakan Televisi atau Internet untuk melakukan hal yang serupa untuk menaikkan kepercayaan masyarakat dalam konteks yang berbeda yaitu kemampuan manajemen negara bukan lagi kekuatan dan kekuasaan mistis seperti zaman dahulu.

Masih lekat dipikiran kita pada beberapa dekade yang lalu masyarakat masih sering membicarakan bagaimana seorang penguasa negeri mempunyai sekitar empat puluh paranormal pilihan dari berbagai daerah di Indonesia untuk melindungi kekuasaannya. Percaya atau tidak terutama di kalangan bawah masyarakat Indonesia hal-hal seperti ini masih menjadi obrolan hangat di warung kopi atau diperempatan jalanan kita. Kita juga masih ingat apabila menjelang pemilu selalu muncul cerita lima tahunan yaitu adanya isu-isu mistik di berbagai daerah. Sebagai contoh adalah munculnya hantu pocong di suatu daerah di Indonesia. Dalam hal ini sengaja atau tidak aparat keaman sangatlah diuntungkan karena telah berlaku jam malam otomatis di masyarakat sehingga keamanan menjelang pemilu dapat terjaga.

Belum banyak perubahan, itu yang dapat kita rasakan pada nuansa mistik yang mewarnai perpolitikan di Indonesia baik pada level pilkades, pilkada bahkan pilgub. Beberapa paranormal oportunis mengaku kebanjiran order saat menjelang pemilihan. Walaupun menurut polling atau survey menggambarkan bahwa masarakat telah mempunyai imej tersendiri pada bakal calon pilihannya dalam jangka yang lama dan sulit berubah walaupun sang bakal calon mempunyai atau menghubungi paranormal berkaliber nasional sekalipun. Justru media televisilah yang sangat berpengaruh menanamkan imej seseorang di hati masyarakat. (Tri Wibowo)


Video Gallery